Berawal
Dari Sebuah Hobi Menjadi Sebuah Kebutuhan
K
|
eripik tahu adalah makanan
ringan yang terbuat dari tahu yang banyak dijual di pasaran. Kemudian di tangan
seorang ibu yang mempunyai tekad dan kreatifitas yang tinggi tahu itu pun
disulap menjadi berbagai macam makanan ringan, diantaranya yang paling bayak
diminati yaitu keripik tahu.
Keripik tahu itulah namanya, pastinya terbuat dari tahu
dong yaa. Oke, keripik tahu terbuat dari tahu kuning yang berbentuk persegi.
Lalu tahu itu direndam terlebih dahulu di dalam air yang sudah diberi bumbu,
setelah bumbu meresap tahu pun diiris tipis-tipis dan dijemur. Penjemuran tahu
itu membutuhkan waktu yang lumayan lama, bila cuaca sedang sedang mendukung keripik
tahu itu pun bisa kering secara sempurna dalam waktu 2 hari, tetapi sebaliknya
jika cuaca memang tidak mendukung tahu pun kering dalam waktu lebih dari 2
hari. Setelah tahu telah kering dengan sempurna, tahu pun siap di goreng dalam
minyak panas.
Di tangan ibu Liah Aliah (49) tahu pun di sulap menjadi
berbagai macam makanan ringan dengan berbagai kreasi. Awal mulanya ibu Liah
memulai usahanya berdasarkan sebuah hobi dan juga rasa penasarannya. Ibu dari 3
orang anak ini bermula hanya ingin membuat eksperimen baru yang berbahankan
tahu, ia pun mencoba membuat berbagai macam masakan. Sembari memasak ia pun
mendapatkan sebuah ide untuk mencoba membuat keripik dari tahu, ia pun mengajak
serta anaknya untuk mencoba membuat keripik tersebut. Setelah ia mencoba
membuat keripik itu, ia pun dengan percaya diri mengenalkan hasil eksperimennya
itu kepada orang-orang terdekat di sekelilingnya terlebih dahulu, dan ternyata
mendapat respon yang positif. Lalu makanan itu pun ia beri nama “Keripik Tahu”.
Istri dari Pak Asep ini pun sangat
senang ketika orang-orang memberikan respon positif terhadap exsperimennya.
Bermodalkan percaya diri, ia pun mulai memasarkan keripik tahu tersebut dengan
menitipkannya ke warung-warung. Ibu Liah Aliah ini membuat keripik tahu dibantu
oleh suami dan 3 orang anak (1 anak perempuan & 2 anak laki-laki). Dalam
pembuatannya ia di bantu oleh Hari anaknya yang ke-3. Anaknya yang ke 2 & 1
sudah menikah, sedangkan suami ibu Aliah tidak bekerja. Ia hanyalah seorang wiraswasta, tetapi sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi.Seorang ibu hebat ini pun terus berusaha memasarkan dagangannya dari toko ke toko. Pada saat ini lah ibu Liah diberi cobaan yang cukup berat oleh Allah SWT karena suaminya meninggal dunia. Setelah kematian suaminya itu ia pun sangat terpukul, shock berat, dan mulai berhenti dalam usahanya.Tetapi setelah ia tidak berjualan dalam beberapa hari terakhir ia pun tidak mendapat penghasilan sepeser pun, sedangkan setelah suaminya tiada ia harus menjadi tulang punggung keluarganya itu. Dengan niat dan juga pemikiran yang positif itu ia pun semangat kembali dalam memulai usahanya, dan ia juga memasarkannya dagangannya tidak hanya dari warung ke warung, toko ke toko, tetapi ia memasarkannya ke barbagai macam perusahaan dan yang akhirnya dagangannya pun diminati bukan hanya dari orang kalangan bawah, tetapi orang kalangan atas pun sangat menyukainya sehingga ia sekarang mempunyai banyak langganan dari toko dan perusahaan-perusahaan. Omsetnya pun mulai melambung tinggi jauh dari perkiraan. Dari penghasilannya itu ibu Liah Aliah bisa menafkahi & membiayai kuliah perhotelan Hari sampai Hari menjadi seorang sarjana, dan sekarang Hari bekerja sebagai seorang chef di salah satu kapal pesiar terbesar di dunia (Royal Caribean), dan kehidupan mereka pun bahagia.
0 komentar:
Posting Komentar